Minggu, 13 Januari 2013

CHARLES DARWIN DAN KEBOHONGAN TOERINYA



Seperti yang telah diuji dan ditunjukkan sejauh ini, teori evolusi tidak mempunyai dasar ilmiah. Namun kebanyakan orang di dunia tidak menyadarinya, dan menganggap evolusi sebagai fakta ilmiah. Indoktrinasi dan propaganda sistematis melalui media adalah kunci keberhasilan penipuan ini.
Saat dikelas saya berdebat dengan seseorang yang percaya pada teori evolusi, saya tidak menyalahkannya karena teori evolusi bukan untuk dipercaya tapi dikaji dan diuji . Banyak orang yang percaya karena teori ini telah dimuat dibeberapa sumber media pembelajaran . Namun , saya teringat pesan dari guru saya bahwa SETIAP BUKU JANGAN TERLALU DIPERCAYA .
Saya jadi teringat pembelajaran matematika tentang Logika , yang di materi tersebut menjelaskan bahwa setiap pernyataan ada pernyataan yang BENAR dan SALAH . Untuk itu saya menekankan pada setiap orang untuk menganalisa sebuah teori yang harus diselidiki kebenarannya dengan berbagai bukti.
Untuk itu saya  menerbitkan sebuah artikel pertama saya di tahun 2013 tentang kebohongan teori evolusi dan saya tekankan bahwa anda boleh mempercayainya ataupun menyanggahnya. Yang perlu anda percayai adalah sebuah bukti yang Logis , yang bisa diterima akal sehat .
·     
    Kebohongan yang Terbungkus Rapi

Charles Darwin merupakan aktor di balik layar dari penipuan ini. Menggunakan teori yg asal-asalan tentang evolusi , ia berhasil membentuk sekumpulan pengikutnya untuk meneruskan kebohongan teori bahwa manusia berevolusi dari spesies kera. Dr.Alvan T. Marston melakukan analisa kepada fosil manusia piltdown yg diajukan oleh pengikut Darwin untuk diteliti, hasilnya sangat mengejutkan. Fosil tsb bukan fosil manusia purba, akan tetapi fosil buatan yg ada bagian yg sudah dimodifikasi dari potongan rahang kera, dsb.
Sebagai contoh dalam buku evolusionis paling “ilmiah”, “transisi dari air ke darat” yang merupakan fenomena terbesar evolusi tanpa bukti, “dijelaskan” dengan kesederhanaan yang konyol. Menurut teori evolusi, kehidupan berawal di air dan hewan yang pertama berkembang adalah ikan. Teori ini mengatakan bahwa pada suatu masa ikan-ikan ini meloncat ke darat karena suatu alasan (sering kali, kemarau dijadikan alasan), dan ikan-ikan yang memutuskan untuk hidup di darat kemudian memiliki kaki dan paru-paru, bukan sirip dan insang.
Bagaimana “peralihan” ini terjadi? Kita tahu bahwa ikan tidak dapat bertahan hidup di darat lebih dari beberapa menit. Jika kita asumsikan musim kering terjadi dan ikan harus pindah ke darat, apa yang akan terjadi pada ikan tersebut? Jawabannya sudah jelas. Semua ikan akan mati satu per satu dalam beberapa menit. Meskipun proses ini berlangsung dalam periode puluhan juta tahun, jawabannya tetap sama: ikan akan mati satu per satu. Alasannya, organ sekompleks paru-paru tidak akan muncul secara “kebetulan” melalui mutasi.
Akan tetapi, persis seperti inilah yang diajukan evolusionis. “Peralihan dari air ke darat”, “peralihan dari darat ke udara” dan banyak lagi lompatan-lompatan lain “dijelaskan” dalam istilah-istilah yang tidak logis ini. Sementara tentang pembentukan organ-organ sekompleks mata dan telinga, evolusionis lebih memilih diam.

·        Dongeng Evolusionis
Salah satu Dongeng yang patut mendapat perhatian adalah mengenai asal usul mamalia. Kaum evolusionis berargumen bahwa nenek moyang mamalia adalah reptil. Namun ketika harus menjelaskan peralihan bentuk secara terperinci, muncul cerita menarik. Berikut adalah contohnya:
Sebagian reptil di wilayah dingin mulai mengembangkan cara untuk menjaga tubuh mereka agar tetap hangat. Panas yang dikeluarkan tubuh meningkat ketika cuaca dingin, dan panas yang hilang semakin berkurang ketika sisik mengecil and meruncing, dan akhirnya menjadi bulu. Berkeringat pun merupakan adaptasi untuk mengatur suhu tubuh, suatu cara untuk menyejukkan tubuh saat diperlukan, dengan menguapkan air. Namun secara kebetulan, reptil muda mulai menjilati keringat induknya sebagai makanan. Kelenjar keringat tertentu mulai mengeluarkan keringat yang semakin lama semakin bergizi sehingga akhirnya menjadi susu. Maka, mamalia muda pertama ini memulai kehidupan dengan lebih baik.
Gagasan bahwa susu berasal dari kelenjar keringat, serta semua perincian di atas hanyalah buah imajinasi evolusioner yang aneh dan tanpa dasar ilmiah.

·        Kesimpulan: Evolusi Adalah Sebuah Kebohongan
Masih banyak bukti dan hukum-hukum ilmiah lain yang menggugurkan teori evolusi. Namun dalam artikel ini kita hanya membahas beberapa di antara-nya. Itu pun seharusnya sudah cukup untuk menyingkap sebuah kebohongan. Meskipun ditutup-tutupi dengan kedok ilmu pengetahuan, teori evolusi hanyalah sebuah kebohongan; kebohongan yang dipertahankan hanya untuk kepentingan filsafat materialistis. Kebohongan yang tidak berdasarkan pada ilmu pengetahuan tetapi pada pencucian otak, propaganda dan penipuan.
·       
    Teori Evolusi telah runtuh
 Sejak langkah pertamanya, teori evolusi telah gagal. Buktinya, evolusionis tidak mampu menjelaskan proses pembentukan satu protein pun. Baik hukum probabilitas maupun hukum fisika dan kimia tidak memberikan peluang sama sekali bagi pembentukan kehidupan secara kebetulan.
Bila satu protein saja tidak dapat terbentuk secara kebetulan, apakah masuk akal jika jutaan protein menyatukan diri membentuk sel, lalu milyaran sel secara kebetulan pula menyatukan diri membentuk organ-organ hidup, lalu membentuk ikan, kemudian ikan beralih ke darat, menjadi reptil, dan akhirnya menjadi burung? Begitukah cara jutaan spesies di bumi terbentuk?
Meskipun tidak masuk akal bagi Anda, evolusionis benar-benar meyakini dongeng ini.

·         PENUTUP
Menghadapi kenyataan ini, evolusionis hanya dapat menghibur diri dengan khayalan bahwa suatu saat nanti, entah bagaimana caranya, ilmu pengetahuan akan menjawab semua dilema ini. Mengharapkan ilmu pengetahuan akan membenarkan semua pernyataan. Sebaliknya, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kemustahilan pernyataan evolusionis akan semakin terbuka dan semakin jelas.
Begitulah yang terjadi sejauh ini. Semakin terperinci struktur dan fungsi sel diketahui, semakin jelas bahwa sel bukan susunan sederhana yang terbentuk secara acak, seperti pemahaman biologis primitif masa Darwin.
Rasa percaya diri berlebihan dalam menolak Teori penciptaan dan menyatakan bahwa kehidupan berasal dari kebetulan-kebetulan, lalu mempertahankannya, kelak akan berbalik menjadi sumber penghinaan. Ketika teori evolusi semakin tersingkap dan opini publik mulai melihat kebenaran, para pendukung evolusi yang fanatik  tidak akan berani lagi memperlihatkan wajah mereka.

·        Benar-Benar Penutupan
Banyak spesies di bumi ini yang mirip satu sama lain. Misalnya, banyak makhluk hidup yang mirip dengan kuda atau kucing, dan banyak serangga mirip satu dengan lainnya. Kemiripan seperti ini tidak membuat orang heran.
Sedikit kemiripan antara manusia dan kera, entah bagaimana terlalu banyak menarik perhatian. Ketertarikan ini kadang menjadi sangat ekstrem sehingga membuat beberapa orang mempercayai tesis palsu evolusi. Sebenarnya, kemiripan tampilan antara manusia dan kera tidak memberikan arti apa-apa. Kumbang tanduk dan badak juga memiliki kemiripan tampilan, namun menggelikan sekali jika mencari mata rantai evolusi di antara keduanya hanya berdasarkan kemiripan tampilan saja; yang satu adalah serangga dan yang lainnya mamalia.
Terlepas dari kemiripan tampilan,  ada perbedaan sangat besar antara manusia dan kera. Berdasarkan tingkat kesadarannya, kera adalah hewan yang tidak berbeda dengan kuda atau anjing. Sedangkan manusia adalah makhluk sadar, berkeinginan kuat dan dapat berpikir, berbicara, mengerti, memutuskan, dan menilai. Semua sifat ini merupakan fungsi jiwa yang dimiliki manusia. Jiwa merupakan perbedaan paling penting yang jauh memisahkan manusia dari makhluk-makhluk lain. Tak ada satu pun kemiripan fisik yang dapat menutup jurang lebar di antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Sekian………………
Sumber : Berbagai sumber Internet
  Bagi teman-teman yang ingin membantah saya silahkan karena kepercayaan itu dari teman-teman sendiri . Saya juga menekankan pada pembaca bahwa di dunia ini apabila ada sebuah jawaban pasti akan timbul pertanyaan baru dan semoga dengan pertanyaan baru tersebut melahirkan sebuah masa depan yang baru . Bila ada yang ingin di tanyakan maupun di sanggah pendapat saya silahkan tulis di kolom komentar J .

1 komentar:

  1. Memang betul seklaii artikel di atas. Sangat tidak mungkin manusia meruypkan hasil evolusi dari monyet, walaupun ribuan atau jutaan tahun. Seorang Muslim yang yakin akanKekuasaan Allah yang tertusng dalam Al-Quran, harus meyakini betul, bahwa manusia pertama ciptan Allah adalah Adam a.s. Adapun senelum Adam, yang lebih dahulu ada adalah para Malaikat dan Iblis, serta Jin. Siilakan amati QS Al Baqoroh (2) ayat 30 - 34.

    BalasHapus